[ULASAN FILM] STEPHEN CHOW SI RAJA PENGEMIS MISQUEEN



Se-fruit Review

Haloow... Abang None..Ncang Ncing, Nyak Babe, Koko Cici, Koko-kokoan, Dedek-dedekan menyambut Imlek Tahun Babi Tanah (Babi kok di tanah?) untuk pertama kalinya g melakukan sebuah ulasan film. Jadi, monmaap pak ibuk kalau bahasa-nya serba aneh tidak terstruktur, melenceng atas dan bawah (karena kiri-kanan itu terlalu mengikuti arus).


Film yang mau g ulas saat ini bertajuk King Of Beggars (1992) dalam bahasa Kanton yang di-latin-kan “Mou Zong Jyun Sou Hat Ji” (terima kasih Wikipedia). Film berbahasa asli Kanton ini (bahasa harian Hong Kong) juga disulihsuarakan dalam bahasa Mandarin, disutradarai oleh Gordon Chan dan dibintangi oleh Chau Sing Chi yang tak lain dan tak bukan, Stephen Chow (saya sudah melihat wajah-wajah kalian yang baru tahu..mweheheheh). Lawan main dari Stephen Chow adalah Paman Ng, Ng Man Tat yang berperan sebagai Jendral Kanton So. Di Indonesia dulu beliau dijulukin Paman Bo Bo Ho (saya melihat lagi wajah-wajah dan anggukan baru tahu klean..MWAHAHAHAHAH).  Perlu g sampaikan bahwa film ini mengandung kekerasan dan bahasa vulgar, jadi sebaiknya ditonton oleh orang dewasa saja. Dan sebaik mungkin saya tidak akan memberi bocoran cerita.

Baique, film beraliran drama komedi dibalut aksi bela diri ini berkisah tentang awal muasal dari So Chan (Stephen Chow) menjadi Raja Pengemis..Tokoh utama film ini berbanding terbalik dengan kisah Cinderella. Sebelumnya, So adalah seorang pemuda kaya, arogan, dan jago Kung Fu, kemudian jatuh misqueen se-misqueen-nya sampai jadi pengemis. Pengemis di sini bukan seperti pengemis “profesional” di negara kita, yang hartanya banyak (tolong..bedain eaa). Sejauh yang g tahu, pengemis di saat itu adalah sebuah kehinaan, kenistaan, kemalangan terburuk yang pernah ada.



Kisah So bermula saat dia ketemu Yu-Shang, (Sharla Chang masih kinyis-kinyis *kyaa *ehh) dan jatuh hati padanya. Yu-Shang, pendekarwati yang berniat membalas dendam pada Chiu Mo-Kei (Norman Tsui) atas kematian ayahnya. Untuk memenangkan hati Yu-Shang, So harus menjadi pemenang kejuaraan Bela Diri Kerajaan. Kekacauan terjadi karena Chiu Mo-Kei yang pada saat itu adalah seorang Perwira Tinggi Kekaisaran menangkap basah kecurangan So Chan dalam kejuaraan tersebut, sehingga Kekaisaran menghukum keluarga Jenderal Kanton So menjadi pengemis untuk selamanya.
Untuk kalian penggemar film dari Stephen Chow, mungkin akan merasa film ini kurang gelap humornya. Sedikit sekali cedera badan jenaka khas Stephen Chow, seperti ngga sengaja ketusuk pedang atau tendang ijib (duh mules bayanginnya...). Mungkin karena film ini adaptasi fiksi dari kisah Raja Pengemis (asumsi..boleh dong? Selow dong mukanya). Tapi jangan berkecil hati dulu, adegan komedi komikal ini lah yang menjadi kekuatan lakon gambar bergerak ini. Sementara adegan baku hantam, disajikan dengan khas film Hong Kong, cepat, namun tidak mengurangi detail gerakan dasar kung fu seperti Kung Fu Belalang Sembah (buat yang ga tau, itu Cangcorang Pak, monmaap juga nih buat Bang Sandi :p), Cakar Macan (Cakar Mami Cantik *senyum mesum), Tapak Naga dan lainnya. Jika Pak Ibuk pernah nonton film Hong Kong tahun 70-80an, semua perkelahian sangat detail dengan jurus-jurusnya, tapi lambat. Namun, pada dasarnya film ini adalah drama komedi, jadi jangan berharap baku hantamnya macam The Raid.



Sementara adegan percintaan di film ini sangat, sangat, sangat lah minim. Walaupun motifnya So tidak jauh dari lophe-lophe. Justru, yang menurut g menarik adalah romansa antara hubungan So dan Ayahnya (Ng Man Tat). Paman Ng ciamik banget berlakon sebagai ayah yang sayang  anak (kayak bahasanya tukang jual mainan eaa..). Sifat kepahlawanan So secara genetik menurun dari ayahnya (genetiikkk...soq eel-me-ah bunk-get). Termasuk sifat buruknya juga yang menurun sih, suka foya-foya, dan pemalas (Tuhan maha adil....?). Soal percintaan yang sejak dahulu deritanya tiada akhir (Cu Pat Kay, abadi, murid mesum Thong Sam Cong), walaupun durasinya minim dengan Yu-Shang  digambarkan dengan dewasa tanpa cecengengan. Yah, model percintaan ini cukup klasik, mengejar seorang wanita pujaan sampai melakukan tantangan ala Roro Jonggrang.  

Kesimpulan akhir, film ini kena tanggung. Komedi nanggung, drama nanggung, gelut juga nanggung. Udah ah, capek mikir sama ngetik, mendingan klean nonton langsung aja filmnya yah. Saat ini filmnya bisa ditonton di layanan Netflix.

Dari Blangsak sampe Cakep, film ini mendapat ponten, KENTANG (ngapain bikin film tanggung geneee? Ha? Tapi masih jenaka kok). Untuk cowok milenial jomblo, film ini cocok buat klean biar jadi cowok yang ngga menye-menye kayak K-Drama kesukaan kalian!
Dah!

Comments